I Need Romance

   "Wow, cerita cinta yang menarik!" kataku setelah mendengar tentang kisah cintanya. ia tersenyum malu malu. "Bagaimana rasanya mencium pria yang berbeda, apa ciuman mereka terasa sama?" tanyaku kemudian.
   "Haha!" ia malah tertawa. "emm . . . bagaimana ya, aku jadi bingung sendiri". ia diam sejenak sambil memikirkan jawaban untuk pertanyaanku. "Sebenarnya, gaya ciuman mereka tetaplah sama, ciuman seorang pria,yang membedakan adalah rasa bibir mereka. karna setiap orang pasti punya selera yang berbeda tentang apa yang masuk ke dalam mulutnya, apa yang ia makan, minum dan sebagainya" setelah itu ia menoleh ke arahku.
   "Aku tidak menyangka, kau berani bertanya tentang hal yang sensitif seperti itu"
   "Kenapa? hanya karna aku terlihat religius dan tidak seharusnya membicarakan hal itu" tanyaku balik. ia mengangguk pelan. sekarang giliranku yang tertawa
   "Kalau menurutmu begitu, seharusnya dari awal kau tidak perlu menceritakan cinta "sensitif"mu itu. apalagi pada bagian "ranjang", kau kira aku masih bisa bernapas saat kau menceritakan bagian itu?".
Ia kembali tertawa.
   "Mian,, oh ya lalu bagaimana rasanya mencium pria yang sama setiap hari selama 4 tahun?"
   "Rasanya seperti memakai Narkoba" jawabku, yang membuatnya sedikit kaget. "karna aku hanya punya satu pria dalam hidupku, rasa ciumannya pasti sama. tapi setiap kali mencicipinya, pasti akan ketagihan untuk mencicipinya lagi dan lagi"
   "Luar biasa!" sahutnya sambil menyenggol lengan kiriku.
   "Kenapa bertanya, seharusnya kau sudah tahu jawabannya atau jangan jangan . . . ." godaku yang membuatnya salah tingkah
   "Tidak,,,, jangan menuduhku dengan tatapan seperti itu. aku hanya ingin memastikannya saja. si Ubi itu sangat keren, mana mungkin aku akan berpaling darinya"
   "Lalu kenapa kalian tidak menikah, menikahlah pasti menyenangkan"
   "Kami sudah merencanakannya" jawabnya dengan antusias
   "Mendengar ceritamu, aku jadi teringat Drupadi. seorang istri dengan 5 suami"
   "MWO!!!" teriaknya tak percaya. "apa itu benar, lalu bagaimana dia mengatur kehidupan "ranjang"nya?
   "Kau penasaran?" ia mengangguk dengan senyum misterius. "cari tahu saja sendiri!". senyumnya seketika hilang sambil mengumpat tak karuan.
   "Tapi kalian tetap saja berbeda, setidaknya Drupadi lebih baik darimu karna walaupun ia punya 5 orang pria tapi tetap terikat dengan pernikahan".
   "Kau menyindirku?"
   "Benar" ia mendesah
   "Hah,,, seharusnya aku tahu kalau pada akhirnya tetap saja kau akan menasehatiku". 
   "HAHAHA!" akhirnya kami tertawa hampir bersamaan.
@@@


Huffft,,,,,,,, cerita diatas hanyalah fiksi belaka tapi tetap diambil hikmahnya za . . . . cerita ini terinpirasi setelah saya membaca sinopsis drama Korea I Need Romance 3. udah dulu ya, sampai ketemu lagi, DADAH! . . . . .

0 komentar:

Posting Komentar